Untuk bebrapa rekanan yang seperti saya, seneng piara mobil yang telah kelewat usia, terkadang bertemu dengan kelangkaan onderdil. Ada yang kuat bertahan terus-terusan mencari betapapun jauh serta mahalnya. Ada juga yang seneng jalan pintas, seperti saya. Saya suka pada tongkrongan Jeep jenis CJ-7 serta saya miliki. Apa artinya bila kemana saja mesti naik Kijang atau Panther? Sayangnya Jeep CJ-7 tentu tua serta onderdilnya langka san mahal. Saya tidak mau pusing. Saya ganti semuanya onderdil yang sulit dengan onderdil mobil lain, namun original serta gampang didapat. Yang utama tak memengaruhi tongkrongan. Bermakna yang saya jagalah originalitas yaitu bodi luar dalam serta kaki-kaki (cardan, as serta roda). Rangka sasis juga saya lapis dengan pelat 10 mm lantaran tentu tak terlihat. Sebagian komponan saya transpantasi dengan merk lain, termasuk juga sentral rem. Di sinilah inti yang menginginkan saya berikan.
Memodifikasi Sentral Rem Mobil |
Mulai sejak masuk umur kepala empat, saya tak akan sukai ngoprek otomotif lantaran repot dengan rekayasa software lokal. Kebetulan sentral rem kebagian di kurun itu, lantaran mulai sejak 10 th. terlebih dulu tak pernah terkena permasalahan. Bahkan juga ganti seal sentral juga baru 2 kali sepanjang 10 th, walau penggunaan Jeep itu betul-betul seperti kuda pekerja. Tiga th. paling akhir seutuhnya di ladang pegunungan lantaran saya bermain minyak nilam. Giliran terkena permasalahan, saya segera vonis untuk menggantinya dengan sentral rem mobil lain, serta jatuh pilihan pada Isuzu Panther, lantaran vacuum booster-nya nyaris sama. Pekerjaan lalu saya serahkan pada bengkel yang paling kesohor di kampung, yang kebetulan kawan sendiri. Sebelumnya buka bengkel, dulunya dia bekerja sebagai teknisi di pool bus di kota itu. Oleh karena itu saya yakin dia.
Hampir kecolongan, Nipple output sentral rem Jeep ataupun Panther keduanya sama dibedakan pada F serta R, hingga mustahil terbalik. Namun ukuran slang (kapiler logam) serta drat nipple ke-2 merk itu berbeda. Sangat terpaksa mesti pakai nipple-nya Panther. Pasti slang Jeep mesti dipotong serta disambung dengan potongan ujung slang Panther. Saat penyambungan, dia tak perduli mana F serta mana R. Saya wanti-wanti jangan pernah kebalik. Eh.. dia jadi menerangkan seperti yang saya catat di butir teratas. Jadi kelihatannya dia condong menginginkan di balik untuk menunjukkan kalau pendapat dia benar. Waah.. sangat terpaksa mesti saya tungguin hingga usai lantaran saya tidak ingin beberapa cobalah dengan kekonyolan.
Dari situlah saya jadi teringat komentar-komentar bengkel-bengkel masalah sentral rem saat saya berburu sentral rem untuk TLC Commando satu tahun lebih terlebih dulu. Saat itu ke bengkel lantaran saya minta mereka mencarikan barangnya. Ganti-ganti bengkel tak ada yang sukses, lantaran barang yang dipasang imitasi product China. Kekonyolannya bukanlah lantaran posisi F serta R, namun pegas pistonnya sangat lembek serta rem tak kembali pada sesudah diinjak. Saat tersebut mereka biasanya mencela kerumitan 2 piston. Mengapa tak satu piston saja. Bahkan juga ada yang karena sangat sewotnya, seal yang menghadap ke belakang dicoba di balik menghadap kedepan. Saya ketahui itu lucu, namun males komentar serta tak cemas lantaran meyakini akan tidak sukses.
Nah, dari sederet pengalaman itu, saya jadi cemas, bebrapa janganlah diantara demikian kecelakaan yang bukanlah akibat rem blong, beberapa karena sebab kekeliruan pemasangan sentral rem. Tak tahu kebalik lantaran modifikasi, maupun lantaran memanglah sangat mungkin kebalik (nipple R serta F sama). Mungkinkah ada imitasi yang pegasnya kuat namun tegangannya kebalik? Bila ada, pasti lebih beresiko lagi. Lantaran pemasangannya benar namun dampaknya demikian sebaliknya.
Simak juga informasi menari Harga Cable Mobil.
No comments:
Post a Comment